Bzzt, Saltingku Gak Keren Banget T_T

       
       Salah tingkah atau yang biasa kita sebut salting adalah momen ketika pikiran kita tengah memasuki fase goblok mania yang biasanya dipicu oleh hal yang dapat menurunkan IQ kita. Apa aja yang bisa menurunkan IQ kita? Ya kalo nggak gara-gara kebanyakan micin ya gara-gara CINTA!. Curious whats love can do? Hmmm sebenernya gue bisa jelasin secara teori, tapi kayanya anak muda kaya kalian gasuka kebanyakan teori kan ya, pengennya sih Action, halah -_- ya kan? Ah yakin? Sukanya action tapi kok gapernah nyatakan duluan? Ok skip remaja labil mending gausah baca post ini.

       Buat orang yang udah sering coba-coba sama yang namanya “cinta” biasanya sih udah paham bener masalah salting-saltingan kayak gini, dan mereka pasti udah tau harus ngapain kalo lagi salting karena udah pro banget. (Bagaimana dengan Mhis sendiri?) "Hmm,... Gue?" "Gak!!!" Hal yang kaya gitu terlalu geli buat Mhis. *skip* Otak gue ga di rancang untuk sesuatu yang geli seperti itu *halah*

       (Lah terus point dari post kali ini apa dong?) Lah lu maunya apa sih?, suka suka gue lah blog blog gue, tulisan tulisan gue, lu jadi visitor belagu banget -_-. Eiitts gue becanda kok, sebenernya point dari post ini buat curhat :3. (Cerita dong kak, pengen curhat apa?) Jadi... (jadi apa kak) Jadi sebenernya gue lagi agak stress (Setau saya kk memang stress kok) Lu nyolot aja sih, mending gue curhat ama simsimi aja :") (jangan kak, simsimi itu cuma database berbentuk ayam) Lah kalo kamu apa? (kalo saya,... saya itu adalah kakak, dan kakak adalah saya) Jadi kita sama? (Lu begok juga ya kak) Elu yang begok-_- (yaudah saya yang begok, kak mhis enggak) Eits, tunggu,... ya sama aja kalik -___-
*YA ALLAH, INI SUDAH TERLALU GARING T^T*

       Singkat cerita, mungkin otak gue sekarang lagi krisis, bukan bukan, bukan karna micin tapi mungkin udah terkontaminasi sama c1Nt4. Kasian banget dia (otak gue), semoga cepet melawati masa kritis yak :") GWS. Sangking kritisnya IQ nya mungkin udah turun 25%... Tenang kita bisa melewati ini semua kok :*

*Cerita dikit*
       Pada suatu senin yang menyeramkan, gue waktu itu lagi kurve. FYI: kurve itu beres-beres alat makan, jadi gue lagi dapat tugas buat naroh sendok, gelas, piring, dan pikiran yang kotor pada tempatnya. Kebetulan waktu itu *mungkin sampe sekarang T_T* otak gue lagi fase goblok mania karna kepikiran seseorang *uhuk*, ironisnya orang yang gue pikirin waktu itu tiba-tiba aja muncul kaya hantu di depan mata gue *dan  sekarang dia lagi baca tulisan ini, GUE YAKIN! dia bakal baca ini :v* Terimakasih sebelumnya, karena sudah membuat aku ga fokus :v. Lanjut ke cerita, gue pun secepatnya ngelaksanaiin tugas gue, gue kumpulin piring2 kotor, sendok garpu, gelas-gelas, dan kenangan-kenangan :( pada tempatnya :v. Waktu itu gue lagi ngumpulin sendok (jumlahnya mungkin ada 3 lusin sendok) yang gue taroh diatas piring, piring yang ada sendoknya itu gue pegang pake tangan kanan. Dan di tangan kiri gue juga megang piring, tapi isinya makanan sisa yang gue kumpulin buat di buang bersama kenangan masa lalu di tempat sampah.

       Itu tugas terakhir gue yang sangat sederhana, pertama buang sisa makanan yang ada di tangan kiri, dan meletakkan sendok yang ada di piring sebelah kanan ke rak sendok. Dengan agak terburu-buru karna gue mau solat isya, gue jalan ke tong sampah, tapi... Si penggangu itu muncul :3 seketika gue ngeliat dia, seketika itu juga otak gue memasuki fase goblok mania gue. Gue blank, ntah dia juga ngeliat gue ato nggak, masa bodo yang penting gue mau keluar dari situasi ini secepatnya. Pikiran gue kacau, sangking kacaunya gue gabisa bedaiin yang mana tangan kanan dan yang mana tangan kiri. Dan pas gue mau buang itu sisa makanan... *Cringcringkring* *SFX: Sendok jatoh,. Bukannya malah ngebuang sisa makanan yang ada di piring tangan kiri, tapi gue malah buang semua sendok yang ada di piring tangan kanan ke tong sampah T___T. Pokoknya ini semua salah elu T_T titik.

       Hmm,... Sangking gaada temen buat curhat, gue sampe rela menuliskan isi artikel menjijikkan ini demi demi ngeluarin unek2 gue T_T, Semua ini gara2 elu T_T. Dan sekarang gue harus rajin- rajin olahraga biar gue kuat untuk lari dari kenyataan memalukan lainnya :v. Lu semua harus bersyukur kalo salting lu itu keren dan syukur-syukur kalo bisa bikin cewe melting, yang jelas lu bakal kerepotan kalo elu tiba-tiba kehilangan kewibawaan dan kebijaksanaan lo di depan orang yang lu suka. Kalo gue sih, selama ge kuat lari, gue bakal lari, itung-itung olahraga otak kan, daripada otak gue membeku terjebak dalam fase goblok mania -_- :v. Suatu saat otak gue akan cukup kuat untuk menghadapi kesalahan pada sistem syaraf otak dan hati atau yang biasa kita sebut cinta itu *heeolll* 

       Tapi ironisnya kamu itu kayak treadmill, sejauh apapun aku berlari tetap aja aku ga bisa pindah *alah gembel :v*. Kamu itu harta satu-satunya yang aku punya *kalo ini emang beneran gembel -__-*. Tak terasa sudah seharian sejak tulisan ini diketik, Lu kira nulis gampang apa -_-, sebenernya kerumitan ini gaakan ada habisnya, (ya gimana mau habis kalo elu cuma lari larian kek orang bego -_-) brisik lu ah, lu masih kecil gaakan ngerti masalah gue. Jadi, mungkin itu aja, intinya post ini gajelas dan bisa kalian sebut sampah, tapi daripada gue gila sendiri dan memutuskan untuk jadi homo, mending gue curhat aja sama diri gue sendiri (iya kak mhis, curhat aja sama aku :* kiss...) Wkwkwk inginku melanjutkan, tapi gue juga (masih) punya kehidupan, dan kepribadianku yang lain menuntutku untuk mengakhiri ini semua dan kembali fokus ke pelajaran :3. Okee salam hangat dari gue untuk yang baca tulisan ini *TERUTAMA KAMU awkwkwk, iya kamu troublemaker :3, I hate you* titik. 


Cukup sekian posting kali ini, Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari Mhissiers :D. Mohon maaf atas segala salah yang saya lakukan dan Terimakasih~ 

Copyright by: www.mhis25.tk

My Story: State Of War

State of War


       Kuucapkan selamat malam bersama sejuta amanat dalam kenangan. Dikala langit menutupi bintang-bintangnya dengan awan kesedihan. Lamunan pun buyar karena terasuk suatu perasan yang menakutkan. Getar hati kian beresonansi dengan raga yang semakin lepas kendali. Dengan segala kerumitan yang kucoba pecahkan, namun gagal karena aku sendiri tak tahu apa yang sebenarnya kucoba lakukan.


*If...

       Ajarkan aku mengenal dimensi itu, dimensi antara ada dan tiada. Ajarkan aku mengapa sesuatu yang bahkan tidak dapat kita lihat dapat menjadi sangat berarti. Ajarkan aku mengapa sesuatu yang bahkan semu itu seolah menjadi nyata dan semakin menghantuiku. Ajarkan aku mengapa hal yang disebut anugerah itu dapat membuatku takut untuk menggapainya.

       Jika aku bisa memilih, aku ingin menghapus dan lari terhadap semua jenis perasaan seperti ini. Tapi hatiku terlalu jujur untuk tetap berdiri dan menghadapinya. Disisi lain, pikiranku terlalu cemas dan pesimis untuk memikirkan semua kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Aku tak tahu yang mana yang harus kubela, haruskah kubiarkan hatiku menang tanpa tindakan rasional ataukah kubiarkan pikiranku menang dan menjalaninya tanpa arti dari sebuah perasaan.

       Hati dan pikiranku, masing-masing mendeklarasikan status perangnya. Membuatku dalam keadaan chaos namun aku akan tetap kukuh untuk tidak berharap kepada manusia. Hatiku melunak namun pikiranku membatu, mereka masih tak sejalan. Aku ragu tuk melangkah kedepan dan aku tak tahu harus berbelok ke arah mana, yang kutahu satu-satunya arah yang tidak mungkin kupilih adalah mundur kebelakang. Meski aku sadar bahwa aku harus menghindari jalan aneh itu, tetapi cepat atau lambat tanpa kusadari bahwa aku telah berada didalamya.

       Berada didalam posisi dimana kau akan menjadi serba salah. Bisa jadi aku mati jika maju, namun aku bingung untuk berbelok, serta tak mungkin aku memilih mundur. Aku merasa telah mati jalan, dan kediaman ini perlahan membunuhku. Kini satu-satunya yang akan kulakukan adalah mendesign kembali dimensi yang sempat hancur, mencari sumber penerangan, dan memperkuat pijakannku agar langkah yang kuambil selanjutnya benar dan tidak tergelincir ke dalam dimensi yang pernah rusak.


*As the time passed by...
       
       Mungkin aku hanya terlalu penakut untuk percaya sesuatu yang tak bisa kupercaya. Aku terlalu takut untuk mengakuinya meski hal itupun nampak jelas didepan mata. Aku tidak akan memaafkanmu karena telah membuatku merasa aneh, ataukah aku yang tidak memaafkan diriku karena membiarkan perasaan aneh ini ada. Tetapi melihat kenyataan bahwa sebenarnya kau bahkan tidak melakukan apa-apa, diriku semakin yakin bahwa akulah yang telah membuat pergerakanku mati dengan sendirnya.


       Perang ini seperti presto. Yang membuatku tak bisa keluar dari keadaan. Keadaan yang membuatku tak bisa menghindari tekanan didalamnya. Tekanan yang selalu ku pungkiri, namun kenyataanya aku telah terkunci didalamnya. Yang menempatkanku kedalam situasi yang membuatku tak lagi sama. Situasi dengan pilihan yang sangat kompleks hingga memaksaku untuk berpikir keras dan bertindak serius. Meskipun pada akhirnya seluruh kesimpulan akan berakhir dengan ungkapan yang terbungkus dengan rapi oleh rasa takut. Rasa takut untuk mengakui kebenaran dari "State of War" yang sedang berlangsung. "State of War" yang membuatku tak menyadari bahwa waktu yang telah berjalan ini ternyata telah membuatku luluh dalam perang ini.


Cukup sekian posting kali ini, Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari Mhissiers :D. Mohon maaf atas segala salah yang saya lakukan dan Terimakasih~ 

Copyright by: www.mhis25.tk